Don’t Judge a Book by Its Cover?


book cover archive

Proprietary of http://mono-blog.com/wp-content/uploads/2012/08/book-cover-archive.jpg

Pepatah lama mengatakan, “Dont’t judge a book by its cover”. Dalam kehidupan keseharian, bisa jadi pepatah tersebut memang benar. Artinya, janganlah menilai seseorang /sesuatu hanya dengan melihat penampilan luar semata-mata.

Namun dalam dunia perbukuan, tampaknya pepatah tersebut tak dapat diberlakukan. Pada kenyataannya, orang menilai sebuah buku pertama-tama dengan melihat cover-nya. Apalagi, di toko buku, hanya tampilan luar itulah yang bisa dilihat oleh calon pembeli.

Oleh karena itu, jika ingin bukunya laris manis, mau tak mau penerbit membuat tampilan cover yang sanggup membuat calon pembeli terpikat dan akhirnya memutuskan untuk membeli. Mengapa penerbit harus sungguh memperhatikan tampilan cover bukunya? Beberapa hal berikut bisa menjadi alasannya.

  • Di toko buku, calon pembeli hanya bisa melihat cover. Dari cover itulah (dan judul, tentu saja) mereka mencoba membaca isi buku tersebut dan kemudian menentukan apakah mereka akan jadi membeli buku tersebut atau tidak. Jadi, bisa dibayangkan betapa pentingnya membuat cover yang memikat dan membuat rumusan judul yang menarik. Demikian pun, sinopsis atau gambaran isi buku yang biasanya ditampilkan di cover belakang, semestinyalah disusun semenarik mungkin dengan kalimat-kalimat yang menggugah minat calon pembeli.
  • Cover-lah yang akan tampil dalam semua media promosi, katalog, dan juga resensi atas buku tersebut. Jika semua itu tampak memikat, tentu akan dapat diharapkan menaikkan omzet penjualan. Sebaliknya, jika tampak membosankan atau bahkan tampak tidak meyakinkan, tentu tak bisa diharapkan penjualannya akan bagus.
  • Dalam situasi ketika pembeli miskin informasi atau tidak memiliki informasi yang memadai mengenai buku yang akan dibeli, kesan pertama atas buku itu menjadi satu-satunya hal yang akan menentukan keputusannya.
  • Cover sering kali menjadi satu-satunya alat promosi suatu buku. Ini dikarenakan sering kali penerbit memiliki keterbatasan dalam hal promosi sehingga buku itu diharapkan laku dengan sendirinya tanpa sentuhan promosi.

(Diolah dari artikel Designing Your Books as Sales Aids, tulisan Leslie Hanscom, mantan editor buku di Newsday.)

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *